Belakangan ini karena bunda lagi banyak banget beban ko nge blognya jadi ga semangat ya. Subhanallah Allah maha Sayang sama kami tampaknya. Ujian yang ia berikan belum selesai...dari masalah satu ada lagi masalah lainnya yang harus kami hadapi...dan kami lewati. Bagaimana tidak, belum ada rejeki untuk melunasi yang satu ini sudah ditagih berkali-kali...Tapi Allah selalu kasih solusi walaupun harus banting tulang untuk menempuhnya. Hmm, terus investasi yang kami lakukan beberapa kali, tiba2 seperti dihentikan sama Allah. Iri sebenarnya melihat pasangan bunda dessy dan suaminya, bisa berhenti bekerja untuk fokus ibadah dan family time sama keluarga sedangkan masalah ekonomi sudah tidak menjadi masalah. Kami percaya Allah akan memberikan waktu yang tepat pada kami, untuk bisa seperti mereka. Hanya saat ini kami digodok untuk menjadi lebih baik dulu.
terus usaha yang lainnya, Subhanallah diuji kesabaran kami. Sumber produksinya tak bisa dihubungi. Perantaranya pun alias asisten rumahnya pun tak mau lagi mengangkat telepon kami, sms nya pun tak kunjung dibalas. Subhanallah, sampai saat ini kami masih khusnudzon, walaupun terkadang gemas sendiri apa salah kami. Sampai mereka memperlakukan kami seperti ini. Dan mana janji mu, ingatlah JANJI YANG diucap adalah HUTANG. Jikalau di dunia kita tak bisa menepati, di padang mahsyar akan ditagih. Kalau tak bisa dibayar maka keburukan orang yang kau beri janji akan diberikan kepada mu sebagai pembayaran atas HUTANG yang kau JANJIKAN.
Setiap kami lemah dan pasrah, dan bertanya "kenapa Allah ko memberi rejeki yang cuma cukup tanpa lebih" ... tiba2 kami teringat DOA DAN NIAT kami dari awal nikah. KAMI HANYA MAU MENGHIDUPI ANAK-anak kami dan keluarga kami dari rejeki yang HALALAN THOYIBAN. Karena kami percaya rejeki yang halal, apabila dimakan akan menjadikan anak2 kami baik kelak. Jadi kalo usaha atau investasi kami tiba2 mati, kami percaya ALLAH PUNYA NIAT yang BAIK walaupun PAIT bagi kami. Inget banget sama kisah keluarga sahabat tenyoms ku, ayahnya seorang PNS, tapi beliau juga seorang kyai kalo ga salah. Semasa hidupnya beliau jujur dan amanah, dan meninggal pun tak punya apa2 padahal jabatan beliau subhanallah. Namun beliau meninggal dunia dalam keadaan yang tersenyum (khusnul khotimah) dan sekarang anak2, cucu dan istri yang ditinggalkan SUBHANALLAH kehidupannya. ANAK-anak yang sholeh dan sholehah, keluarga yang akur dan berhasil alias sukses.... IRInya... iri dalam konotasi positif ya..makanya diam2 sebenernya saya meng-idola kan sosok ayahnya teman saya itu. Dan belajar banyak dari kehidupan mereka.
Ya Allah Yang maha PEMURAH DAN PENYAYANG, hamba tau di saat ini hamba LELAH DAN LEMAH. Hamba penuh dengan keputus asaan, tapi hamba lebih tau suami hamba lebih berat beban di pundaknya. Tanpa sepengetahuannya hamba suka melihat wajah sedihnya...betapa ia merasa sedih melihat hamba dan anak2 nya terbebani dengan utang yang menumpuk. Dan betapa egonya terbakar melihat teman2 sejawatnya "menyalip" nya dengan materi yang berlebih..
Maka ya Allah berikan hamba ketenangan agar dapat menyejukan dan menenangkan hati suami hamba.
Berikan kami kesabaran dan kemudahan untuk melewati semuanya, dan dapat naik ke tangga yang lebih tinggi dengan hati yang tawadu.
Dan kuatkan cinta kami ya Allah agar kami tetep saling mendukung satu sama lain untuk melewati semua ujian Mu.
Ya Allah, hanya pada MU tempat hamba bersandar, memohon segala pertolongan dan kemudahan untuk semua ini. Maka, ijabah lah semua doa2 yang kami panjatkan ya Allah.
Agar Hutang2 lunas, (cicilan rumah, cicilan kartu kredit, cicilan lain2nya)
Agar Kami dapat membahagiakan orangtua dan keluarga kami
Agar kami menjadi keluarga SAMARA
Agar anak2 kami menjadi HAFIDZ dan HAFIDZOh
Agar kami tetap dapat menyantuni anak2 yatim kami...
Amin...