Minggu, 01 November 2015

Hijrah Ku... (Jangan sedih saat kau diuji)...

Assalamualaikum semuanya...

Kali ini bunda bukan mau membuka aib atau masa lalu tapi Insya Allah niatnya share agar dapat memberi semangat atau yang baca dapat mengambil hikmah dari cerita yang bunda tuliskan di sini. 

Tentang kisah hijrahku... 
mungkin aku hanya sedikit diantara yang banyak banget Allah sayang dan diberi ujian... hmm, saat aku mulai mengenal dan belajar manhaj salaf...berubah alias hijrah dari pakaian yang "membungkus" bukan menutup .. Allah kasih nikmat lagi... Allah uji lagi... padahal tadinya kupikir kalo udah berubah lebih baik maka akan lebih enak lagi jalannyaa....(bunda yang masih belum ngerti mode on...kalo ujian itu tanda sayangnya Allah pada mahluknya)
hijrah ku...
Aku yang belajar tertatih2 mengenal Islam secara Al quran dan sunnah, memulai semua dari awal lagi...menuangkan semua isi di kepala dan menjadikannya seperti gelas kosong, agar ilmu yang ku pelajari dapat maksimal ku pahami... dan ternyata masya Allah betapa mudahnya agama Islam itu tapi ternyata baru aku tau saat belajar sekarang ini.. contohnya saja.. NIAT itu cukup dalam hati tanpa perlu kulafalkan dan tak perlu beraneka ragam hafalan untuk niat ini dan itu... lalu jilbab ku ga perlu di modifikasi seperti ini dan itu...cukup menutup aurat, dada dll yang seperti tersirat dalam alquran.  Masya Allah baru ku tau...

Lalu satu persatu aku berubah, tapi jalan perubahan ku tak semudah yang aku bayangkan...
  • Pakaian ku yang kupunya di lemari hampir 80 persen hanya "membungkus" bukan menutup...untuk membeli pakaian baru aku cukup tau diri dan tak mau membebani suami, jadi dengan pakaian seadanya aku berusaha untuk menutup dan berusaha kalo nanti ada rejeki mencoba membeli pakaian yang menutup sesuai syarat syarii. Tapi Allah kasih jalan lainnya, baju2 yang hanya membungkus kusumbangkan semuanya, selama beberapa bulan aku memakai baju seadanya yang sesuai syarii lalu tiba2 Allah kasih ganti dengan adanya Ukhti yang memberikan PRELOVED pakaian syariinya kepadaku dan bisa menutup sesuai syarii bukan hanya 1 tapiii beberapa... Masya Allah bukan.. Allah uji dengan aku yang ga punya pakaian sesuai syarii, harus rela sumbangankan baju ku yang emang ga pantas tapi Allah kasih gantinyaaa dengan pakaian yang sesuai syarii...
  • saat aku "berhenti kerja" alias ga ada kerjaan, Allah uji aku dengan berkurangnya penghasilan kami... saat kami pasrah dan berusaha yakin akan qadarullah (takdir Allah)... Allah kasih ganti dalam waktu seminggu bahwa zauj (suami) ana dipindahtugaskan dan diganti posisi menjadi posisi yang lebih dengan nominal pendapatan yang klo kami hitung Masya Allah hampir sama klo bunda kerjaaa....hikss ... terharruu sambil bersyukur...
  • saat kami sudah bersyukur dengan penghasilan Ayah yang baru, karena kalo kami hitung secara matematika kami, itu cukup untuk kebutuhan perbulannya...Namun ternyata Allah uji kami kembali dengan biaya pengobatan mamake yang bertambah karena hasil komplikasi dari penyakit diabetesnya.. Subhanallah.. saat itu hanya bisa menangiss dan sedih.. wong aku ga kerjaa...gaji zauj akan habis untuk tambahan berobat mamake... Tapi saat pasrah... Allah kasih gantii dengan bunda dipanggil "kerja" dengan persyaratan yang bunda ajukan ... iya syarat bunda bisa bekerja lagi adalah kantor yang mau mengerti kalo bunda lebih mengutamakan keluarga, akan sering bolos karena mamake yang sakit dan bolak balik kerumah sakit untuk check up, berpakaian syarii, dan akan menolak berikhtilat ... Tapi Allahuakbar persyaratan yang klo dibayangkan ga akan diterima oleh kantor manapun...ternyata diterimaa, yang terpenting OUTPUT bunda tercapai ... Masya Allah bunda bisa bantuin pengobatan mamake tapi kwajiban yang utama bunda sebagai ibu, istri dan anak bisa dihandle....hiksss 
  • Lalu saat persoalan penghasilan sudah bisa dihandle...Allah uji kembali dengan diagnosis dede bila yang terkenaa (TB POSITIF)... Subhanallah.. saat perasaan rapuh bunda menyalahkan diri bunda...kenapa anak kami yang gendut, dan sehat dari tampilan fisiknya malah Allah kasih penyakit sperti ini... saat itu bundaaa cari second opinion dari dokter paru anak yang dikenal bagus rekomendasi temen2 bunda... tapi qadarullah samaa hasilnya... hancur perasaan kamiii... pastinya.. tapi besoknya kami dapat menerima Qadarullah ini (mengingat semua ketentuan Allah pasti ada hikmah, dan Allah tau kesanggupan masing2 mahluknya)...bunda langsung melakukan pengobatan di rumah sakit hermina jatinegara dan ini akan berlangsung terus menerus beberapa bulan dan langsung bunda ajukan keberatan bunda untuk bekerja di kantor, sambil mewek pastinya ngomong ke atasan terus kasih surat resign... tapiiiii Allahu Akbar.... surat resign bunda diTOLAK... dan atasaan2 bunda mengijinkan bundaa untuk merawat dede bila tanpa bunda harus berhenti kerjaaa.... hikssss... Masya Allah..
  • tidak hanya itu...ujian2 lain pun bunda alami...dari mulai ditinggalkan teman2 bunda karena bedanya pemahaman kami yang berbeda ..... dan bunda lebih berprinsip klo untuk urusan agama kalo ga sesuai sunnah dan quran bunda ga mau.. bunda takutnya sama Allah...huhuu.... dan ternyata Allah ganti dengan teman2 lainnya yang lebih mengingatkan bunda untuk zuhud terhadap dunia...
  • dicibir keluarga sendiri, karena dianggap aneh ga mau lagi mentolerir soal agama padahal katanya kann gaa enak sama tetangga atau saudara sendiri... tapi bunda lebih ga enak sama Allah dan Rasullullah kalo bunda melakukannya....tapi bunda tetep berbuat baik kepada keluarga mereka.. dan Alhamdulillah Allah tuntun satu persatu keluara bunda untuk memahami kami.. dan mamake juga udah mulai berkhimar seperti bunda walaupun alasannya baru sebatas enak yaa "ga perlu pakai mukena kemana2"... tapi semuanya kan butuh proses yaa.. bunda hanya bisa mendoakan semoga Allah yang memberikan hidayah kepada keluarga dan teman2 bunda tersayang.
Hmm...dan ujian2 lainnya yang ga bisa bunda jabarkan satu persatu.. tapi ambil benang merahnya saja...semuanya akan diuji.. Rasulullah pun diuji, apalagi kita kan...

bunda selalu ingat ini ketika diuji....
Kekokohan Iman Dan Kadar Ujian Selalu Berbanding Lurus
Semakin kuat iman seseorang, maka ujian yang akan diberikan oleh Allâh akan semakin besar. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa'd bin Abî Waqqâsh Radhiyallahu anhu :

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ

“Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?" Beliau menjawab, "Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” [8]

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya[9] sumbernya dari sini


Buat yang sedang diuji alias disayang Allah... mungkin ini bisa sedikit membantu... cara bunda menghadapi semuanya...:
  • Bunda yakin semuanya adalah QADARULLAH (Takdir Allah) jadi saat kita sedang down yakinlah Allah tak akan pernah memberikan yang salah pada mahluk ciptaannya... Allah tau yang terbaik buat kita walaupun pahit rasanya.
  • Bunda biasanya ambil air wudhu untuk mendinginkan hati yang resah, lalu laksanakan shalat sunnah.
  • banyak berdzikir walaupun kadang sambil mewek ga karuann...tapi biasanya abis itu lega...
  • datang ke kajian2, selain recharge diri ini yang lagi terpuruk, kadang Allah pertemukan kita dengan teman2 baru dan bisa bersilaturahim
  • berkumpul dengan teman2 yang mengingatkan kita kalo dunia itu sementara sedangkan akherat selamanya...
  • Tarik nafas yang panjang dan hembuskan pelan2 sambil merasakan masih banyak nikmat Allah yang kita rasakan...dari bisa bernafas dengan baik, kesehatan dll...
  • Menangis lah di dua pertiga malam....ngadu yang puassss sama Allah dan minta ampunannya....abis itu pasrahin aja semuanyaa .. jangan pake ngancem sama Allah... contoh...Allah akuu udah shalat nih malem ini...harusnyaa aku dibantuuin ini masalah...
  • perbanyak membaca doa ketetapan hati
doa ketetapan hati
Semoga kalian yang disana yang sedang dalam masalah tetep bisa terus KHUSNUDZON dan ISTIQOMAH di jalan Allah.. yuk berbaik sangka sama Allah.. dan tetap semangat yaa....Ingat ujian itu akan menaikan tingkat kita.....semangatt yaa...
noted for myself

Masya Allah cumaa Allah yang tau terbaik untuk mahluknya....

1 komentar: