Rabu, 23 Maret 2016

Pilihan Yang Ku Putuskan...

Assalamualaikum semuanya...

Setelah beberapa bulan ku menikmati hari hari ku sebagai ibu rumah tangga yang disibukan dengan mengurus rumah, anak anak, mamake dan suami, tiba tiba telpon ajakan untuk bekerja kembali dikantor yang lama datang...

Saat ku harus memilih antara di rumah dan bekerja, rasanyaa kok kaya anak jaman sekarang alias GALAU..tapi kuserahkan semua yang terbaik kepada Allah..dan ijin suami tentunya. Siapa yang tak membutuhkan uang, apalagi aku yang sudah lebih dari 10 tahun bekerja sebagai pegawai kantoran. Lalu tiba tiba berhenti, bukan karena aku yang sudah cukup mampu mandiri. Waktu ku berhenti bekerja malah tak punya tabungan sedikit pun, tapi aku yakin Allah maha pemurah dan pemberi rejeki kepada mahluknya. Apalagi tahun ini penghasilan ayah dipangkas 20 persen. penghasilan yang berkurang, tak punya tabungan tak lantas membuatku merasa miskin..kami tetap bersyukur dan mencoba selalu qanaah.. ada uang berarti bisa berbelanja tapi kalo ga ada ya dinikmati saja ...

saat aku bimbang pun, anak anak ku ajak berdiskusi dengan menanyakan bolehkah aku bekerja kembali... dan jawaban mereka pun kompak sambil menggelengkan kepala..kutanyakan sebabnya kenapa..karena mereka sayang kepadaku dan nyaman apabila aku ada dirumah...yah walaupun suara ku setiap hari selalu cicit cuit dirumah...entah karena mainan berantakan ataupun melihat mereka yang ada saja diributkan...hihihi...cuma ini merupakan point tambahan untuk ku dalam memutuskan tetap menjadi full time mommy...

saat perasaan itu timbul, tiba tiba Allah memberi petunjuk bahwa mamake yang tiba tiba gula darah atau asam urat atau penyakit lainnya kambuh dan membutuhkan aku dirumah... Allah lah yang memberi petunjuk semuanya..

Bismillah dengan yakin aku menolak tawaran bekerja kembali, wlpn kebutuhan uang untuk rumah tangga dan pengobatan mamake yang menyedot biaya cukup banyak... aku tetap yakin ada pintu rejeki lainnya yang akan dibukakan oleh Allah untuk keluarga kami...

saat suami merasa bebannya berat maka aku sebagai istri memberi dukungan dan menyemangatinya untuk tetap bersabar, dunia hanya sementara, dan semua jerih.payah kerja kerasnya untuk keluarga akan dinilai sedekah oleh Allah dalam meraih pintu surga.

aku memang tak bisa menjamin, aku memilih sebagai ibu rumah tangga, akan menghasilkan anak anak yang hebat dan luar biasa dibandingkan dengan aku yang memilih bekerja.. tapi setidaknya setiap hari aku dapat melihat perkembangan mereka dan berusaha mendidik mereka dengan baik. Ada di setiap waktu untuk mereka, memeluk mereka kapanpun, dan tempat mengadu mereka ... bercerita apaa saja setiap hari, bermain bersama dan melakukan aktifitas dirumah bersama... setidaknya aku dapat berdiri tegak apabila nanti ditanya dipadang mashar tentang apa yang telah kulakukan bersama anak-anak ku yang dititipkan oleh Allah sebagai amanah ku...

Bismillah semoga Allah selalu melimpahkan rejeki kepada kami, dan membuat ku untuk selalu istiqamah dikeputusan yang telah kuambil..

Nak, bunda mu ini memang bukan bunda yang sempurna...namun bunda berusaha memberikan yang terbaik yang bunda mampu.. bunda doakan setiap hari agar kelak masa depan mu lebih baik dan sukses dibandingkan bundamu ini..bunda didik engkau bahwa setinggi apapun sekolah mu kelak... maka suami, rumah dan anak-anakmu kelak adalah yang paling utama....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar