Senin, 09 Februari 2015

PNEUMONIA PADA BALITA (RADANG PARU-PARU)

Assalamualaikum semuanya.... udah lama ga ngisi blognya... Alhamdulillah di bulan Januari 2015 ini bunda dapet "hadiah" lagi.. iya seperti tahun lalu "hadiah" nya dikasih ke ayah...kalo tahun ini "hadiahnya" dikasih Allah ke anak2.... mauu nangiss tapii bunda yakin dan percaya Allah itu MAHA PENYAYANG dan PENGASIH jadi ga akan kasih yang bunda ga kuat dan ga ada hikmahnya....


panas nya kakak zahra

kompres handuk hangat ala bunda

lemesnya dede bila

Jadi akhir Januari 2015 kaka zahra sakit .. biasanya kalo cm sakit batpil bunda mah ga cengeng ... ga perlu ke dokter anak gitu...cukup istirahat... bunda kasih makanan dan minuman yang bergizi..udah deh bye2 sakitnya... cuma yang kali ini bedaaaa bangettt....kaka demam tinggi ga turun2 terus dikasih obat sampe yang sub anal alias obat panas dari belakang ga mumpuni jadi lah bundaaa bawa ke DSA (DSA bunda itu di RS Sari ASih selain pro bpjs .. dokter rekomendasi umi shanum ini ANTI sama antibiotik ke anak yaitu dr Hafiz Abu Bakar... dokternya mukanya flat banget, tapi kalo kamu recet alias cerewet kaya bunda dokternya mauu banget kok jawab semua pertanyaan mu pluss kalo emang kamu tipe kritis kaya saya pasti dikasih buku untuk bacanya biar kitanya juga mengerti... tapi jangan harap dokternya manis yaa... dokter hafis terkenal dengan tegas dan kerasnyaa, cuma Alhamdulillah kaka dan dede bila cocok sama dokter ini).... Untuk kakak zahra di diagnosis.. ISPA...dan ga perlu dirawat inap ...boleh dirawat jalan dan dikasih obat (pencair dahak) dan parasetamol merk TEMPRA plus diinhalasi 3 kali cuma kalo anaknya udah ga mau makan dan minum dokternya request untuk dirawat inap...Alhamdulillah seminggu dirumah kakak zahra udah sehattt... namunnnnn....pingpong ke ade nya... jadi adeknya persis sama plek sama kakak gejala dan sakitnya... bunda sihh udah pede, ade bila sama kaya kaka...jadi pas tau 72 jam ga turun itu panas dan bawa ke dokter hafiz memprediksikan bakalan sama nih treatmentnya jadi bunda ga perlu bawa ayah untuk ke dokternya...

Tapiiii ternyataa bedaaa....dede bila kena radang paru2 kata dokter dan ga boleh rawat jalan harus dirawat inap..karena dede bila udah sesek banget dan dehidrasi katanya.... bunda sempet minta alternatif rawat jalan dan debat sama dokternya....trs bunda disuruh baca buku, dan cek itu sama ga gejalanya sama dede bila...begitu bener...des....lemes dengkul dan nangis deh bunda...cuma ya ituuu sok kuat depan anak dan dokternya..gendong2 sendirian dede bila...nyari kamar dan urus administrasi (alhamdulillah pake askes alias BPJS kantor)...teruss nangis2 deh pas udah ada tindakan karena ga tega liat dede bila di infus plus dioksigen, bunda nangis..mau cek google liat apa itu pneumonia delalah si smartphone bermasalah...alhasil ngerusuhin aunty yiyie sambil nangis2...hiks.. dan Allahuakbar...emang Allah yang punya kuasa...itu rumah sakit yang biasa penuhhh kok delalah ALlah kasih kemudahan dede bila dapet kamar walaupun harus dikelas 3 dulu...terus baru pindah ke kelas yang lebih baik dalam hitungan 1 jam...padahal dari pengalaman tetangga sebelah kanan dan kiri yang sakit mereka harus inap lama dulu baru bisa pindah kelas.....


awal masuk...tindakan pertama infus dan oksigen

infus dede bila

inhalasi dihari ke 3

alhamdulillah selama rawat inap ...membaik terus....

Oke back ke topic ya.... apa sih pneumonia alias radang paru2 itu???

Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab utama pneumonia adalah bakteri, virus dan fungi. Yang berisiko tinggi menderita infeksi ini adalah anak-anak balita (walaupun udah di imunisasi HIB atau lengkap kaya dede bila ya) dan manula.



Gejala pneumonia apa aja bun?

bervariasi, mulai dari pernapasan yang cepat sampai kegagalan pernapasan dan tekanan darah yang sangat rendah atau dikenal dengan istilah syok septik. Jika pneumonia terjadi setelah bayi lahir, gejalanya akan timbul secara bertahap. Terkadang bayi tiba-tiba menjadi sakit yang disertai dengan turun-naiknya suhu tubuh.

Namun, umumnya gejala pneumonia adalah demam, batuk, sesak napas, serta napas dan nadi cepat. Seperti gejala penyakit standar, bukan? Ya, itu sebabnya Anda harus memastikan dengan meminta diagnosa dari dokter anak.

Diagnosa pneumonia akan jelas apabila:
  • Terdengar napas yang kasar, dan jika diperiksa dengan stetoskop akan terdengar suara yang lemah.
  • Hasil Rontgen dada menunjukkan ada bagian yang berwarna putih-putih di bagian kiri atau kanan paru.
  • Terdeteksi ada bakteri atau jamur pada pengujian sampel dahak (sputum). Sayangnya pengujian ini sulit sekali dilakukan pada anak.
  • Hasil tes darah menunjukkan peningkatan sel darah putih dengan dominasi netrofil untuk pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri. Bila peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit, sangat mungkin pneumonia karena virus.
Haruskah dirawat di rumah sakit? tergantung berat ringannya derajat pneumonia dan kondisi fisik bayi. Umumnya, bayi perlu rawat inap bila pneumonia yang dialaminya tergolong berat atau sangat berat, sehingga fisik bayi lemah.
  • Pneumonia berat ditandai dengan batuk yang disertai kesulitan bernapas. Napas sesak, bayi tampak menarik perut dalam-dalam saat bernapas.
  • Pneumonia sangat berat ditandai dengan batuk dan kesulitan bernapas disertai gejala sianosis sentral, yakni dada atau perut, bibir dan lidah bayi berwarna kebiruan, bahkan sampai sulit minum.
Sesak napas karena pneumonia beda dengan asma. Pada pneumonia, kesulitan napas terjadi pada saat anak menarik napas. Sedangkan pada asma, kesulitannya saat mengeluarkan napas, bahkan terkadang bunyi ngik-ngik atau mengi.
 
Pedoman Perhitungan Frekuensi Napas (WHO)
Usia anak    Napas Normal    Napas Cepat
0–2 bulan    30–50 per menit    > 60 per menit
2-12 bulan   25-40 per menit    > 50 per menit
1-5 tahun    20-30 per menit    > 40 per menit

Selama rawat inap, bayi akan diberi oksigen dan antibiotik, juga dipasang infus untuk makanan dan cairan. Pemberian oksigen harus dilakukan untuk membantu aliran oksigen yang kurang ke paru. Sedangkan pemberian jenis antibiotikanya, tergantung kemungkinan bakteri dan jenis pola kuman di rumah sakit tempat dia dirawat. Untuk pneumonia yang dicurigai karena jamur maka diberikan anti-jamur. 


Alhamdulillah kemarin dede bila hanya diberi nacl (cairan infus karena dede bila dehidrasi) dan oksigen...serta diberi parasetamol (jika panas) dan ambroxol (untuk mengeluarkan dahaknya) dan diuap...

dan saat rawat inap dilakukan serangkaian test ya bun...dari rontgen paru-paru, darah, poop, urin dll...

tes darah...biar bayinya ga rewel bunda gambar2 itu perbannya...gambar ayah...sugesti dede bila ga sakit soalnya ayah nya jagain...
Pneumonia Menular ga bun?
tidak menular melalui kontak fisik, tetapi virus dan bakteri yang berada pada bagian atas saluran pernafasan dapat dengan mudah disebarkan melalui udara. Oleh karena itu, lebih baik menghindarkan anak Anda dari orang-orang yang mengalami infeksi saluran pernafasan untuk mencegah penularan pneumonia pada anak. Pisahkan perlengkapan makan penderita pneumonia dengan perlengkapan anggota keluarga yang sehat, untuk menghindari potensi penyebaran pneumonia.

Untuk anak di atas balita, mungkin saja kumannya hanya menyebabkan batpil ataupun ISPA tapi untuk balita dan manula bisa menyebabkan radang paru2..

PENCegahAN dan tangkal! 

Faktor risiko pneumonia terjadi  karena daya tahan tubuh bayi kurang baik (apalagi musim pancaroba kaya begini ya), lingkungan kurang sehat, gizi kurang atau buruk, serta kurangnya imunisasi. Itu sebabnya, untuk mencegah pneumonia diperlukan perbaikan yang menyeluruh. Artinya, kita harus membentuk kekebalan tubuh anak sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan menjaga keseimbangan nutrisi, cukup istirahat dan rutin olah tubuh. Pemberian ASI terbukti mampu menurunkan angka terkena penyakit pneumonia pada bayi dan balita. Selain itu, pada anak di bawah usia satu tahun diperlukan imunisasi dasar yang lengkap sehingga daya tahan tubuhnya baik. Dahulukan imunisasi wajib daripada imunisasi anjuran. Salah satu imunisasi yang dianjurkan adalah imunisasi yang khusus untuk menangkis pneumonia, yaitu HiB (Haemophilus Influenzae type B) dan pneumokokus. Imunisasi ini diberikan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu satu tahun. 



SUMBER:
  • http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/bayi/tips/kenali.dan.atasi.gejala.pneumonia/001/005/659/1/1
  • http://pondokibu.com/kenali-gejala-pneumonia-radang-paru-paru-pada-balita.html
  • http://www.parenting.co.id/article/balita/cegah.pneumonia.pada.anak/001/003/224

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Bun.. Anakku jg pernah rawat inap karena bronkopneumonia..tapi ga d suruh berobat jalan... Tapi anak temennku sampe 14 bulan berobat jalan... Pas kontrol emang dokternya beda sama pas di rawat.. Jd kurang yakin sama dokternya pas kontrol itu jd was-was soalnya belum di rotgen lg..sekarang baru
    sembuh batpil.. Tapi liat temen ampe berobat jalan lama gitu..aku jadi mau periksa lagi...jadi bertanya-tanya apa termasuk ringan apabila tidak disuruh berobat jalan? Apakah anakku sudah benar-benar sembuh.. Terimakasih ya bun untuk postingannya sungguh berguna

    BalasHapus