Bismillah..
Selalu ada moment merindukan di kedua kota ini yang selalu membuat bunda selalu ingin kembali, kembali dan akhirnya jatuh cinta, berdoa agar kelak bunda bisa menetap serta wafat di kota Medinah. Kalo tempo lalu obrolan santai bersama ayahnya anak-anak, kata ayah: kalo bunda berharap bisa menetap di Madinah berarti bunda siap dong kalo ayah melepas PNS ... hihi.. Bunda bilangnya, Insya Allah maunya menetap dan berusaha tinggal di sana (tapi belum berani saat itu kalo ayah resign dari kantor, walaupun akhirnya Bismillah karena Allah bunda memberanikan diri mendukung ayah untuk resign saat ini)
Kenapa bunda, ingin sekali menetap dan wafat di sana..
- Dijelaskan
dalam hadits Fathimah binti Qais Radhiyallahu anhuma, bahwa Dajjal
mengatakan, “Lalu aku bisa keluar. Aku akan berjalan di muka bumi, maka
tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku singgah kepadanya
dalam waktu empat puluh malam, selain Makkah dan Thaibah (Madinah
al-Munawarah), keduanya diharamkan untukku, setiap kali aku hendak masuk
ke salah satu darinya, maka Malaikat akan menghadangku dengan pedang
yang terhunus yang menghalangiku untuk memasukinya, dan di setiap lorong
darinya ada Malaikat yang menjaganya.” [8] sumber : https://almanhaj.or.id/3249-pasal-kedua-tempat-keluarnya-dajjal-dajjal-tidak-akan-memasuki-makkah-dan-madinah.html
- Hanya saja ada dalil mengenai keutamaan meninggal di kota Madinah. Dalam hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ... Siapa yang bisa memilih mati di Madinah, silahkan dia lakukan.
Karena saya akan memberi syafaat bagi mereka yang mati di Madinah.” (HR. Ahmad 5437, Turmudzi 4296 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth). sumber : https://konsultasisyariah.com/29373-keutamaan-meninggal-di-madinah.html
Semoga Allah meridhoi dan mengabulkan doa bunda, untuk menetap (usaha) disana, dan anak-anak bisa menghafal alquran disana pula...Aamiin
Apa saja yang bunda rindukan dari kedua kota ini..
|
pemandangan terindah di muka bumi |
|
Mau siang ataupun Malam selalu indah dan merindukan |
|
Masya Allah semoga diperkenankan untuk kembali ke Mekkah dan menetap di Madinah |
|
Malam pun semakin cantik |
|
tengah hari di hari Jumat, seperti di hari raya Idul fitri ataupun hari raya idul Adha ramainya.. |
|
|
|
|
|
burung-burung disekitaran masjidil Haram |
|
Kuburan mama rahimahullah |
|
2012 saat masih ada, mama yang kita dorong dan bopong saat disana |
|
2018, tempat yang sama .. kursi yang setipe namun sudah tidak ada mama lagi... |
|
masjidil Nabawi dan udarannya yang sejuk... |
|
Syuruk di Masjidil Nabawi |
|
unta... |
|
sayang banget kayaknya pak...hihihi.. sampe malu2 gitu diciumnya untanya... |
|
bawa aku menetap dan dimakamkan di madinah ya bang... |
|
Sahabat rasa saudara...teman safar bersama... |
|
berasa bikin video klip bareng bu nana (selebgram masya Allah) ...hihihihi |
|
BAQI... Insya Allah... |
|
Apapun keluaran merk Almarai...dari susu, yoghurt, keju, semuanya membuat ku rindu |
|
air zam zam sepuasnya setiap saat...Masya Allah |
|
Movenpick dan Albaik yang bikin rindu juga |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Hanya saja ada dalil mengenai keutamaan meninggal di kota Madinah. Dalam hadis dari Ibnu Umar
radhiyallahu ‘anhuma, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَفْعَلْ، فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ مَاتَ بِهَا
“Siapa yang bisa memilih mati di Madinah, silahkan dia lakukan.
Karena saya akan memberi syafaat bagi mereka yang mati di Madinah.” (HR. Ahmad 5437, Turmudzi 4296 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Read more
https://konsultasisyariah.com/29373-keutamaan-meninggal-di-madinah.html
Dijelaskan
dalam hadits Fathimah binti Qais Radhiyallahu anhuma, bahwa Dajjal
mengatakan, “Lalu aku bisa keluar. Aku akan berjalan di muka bumi, maka
tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku singgah kepadanya
dalam waktu empat puluh malam, selain Makkah dan Thaibah (Madinah
al-Munawarah), keduanya diharamkan untukku, setiap kali aku hendak masuk
ke salah satu darinya, maka Malaikat akan menghadangku dengan pedang
yang terhunus yang menghalangiku untuk memasukinya, dan di setiap lorong
darinya ada Malaikat yang menjaganya.” [8]
Read more
https://almanhaj.or.id/3249-pasal-kedua-tempat-keluarnya-dajjal-dajjal-tidak-akan-memasuki-makkah-dan-madinah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar