Ceritanya sempet "galau" gara2 kakak zahra melarang bunda bekerja beberapa hari ini. si kakak selalu bilang "bunda dirumah aja, kan ayah juga ga ada dirumah bun (karena si ayah diklat 3 mgg di luar kota)..."... hiks..hiks.. siapa sih yang ga mau dirumah aja... tinggal sising kan baju buat jaga anak2...jaga rumah...suami pulang, bunda menyambut dirumah .... ga perlu ngejar2 bis..ga perlu bikin anak2 mandi pagi2 buta... dan suapin sarapan anak2 subuh2...dan ga perlu peluh keringat buat ngejar2 angkot yang penuh sesak ... tapi ya itu bunda mu ini nak... mengambil semuanya.. jadi pegawai kantoran plus ibu rumah tangga...pokoknya kalo udah di rumah atribut kantorannya lepas...jadi ibu rumah tangga dan sesekali nanggapin customer online shopnya.... (sambil dalam hati, semoga Ayah zahra ada tambahan rejeki jadi bunda ga perlu menjemput rejeki dengan bekerja kantoran)
Nak, bunda mu ini beneran selalu tersayat hatinya kalo dapet laporan kalo dirimu kenapa2 dirumah... (itu juga alasan bunda ga mau sering2 telepon kalo ga penting banget di selaa2 jam kerjanya...bunda mu ini ga tahan dan ga konsens kalo anak nya kenapa2 dirumah sedangkan bunda ada di kantor)....
Nak, dari sekarang bunda selalu mendoktrin dirimu untuk menjadi pengusaha dan ibu yang baik untuk suami dan anak2nya... (kalo ada yang nanya ga kecepetan bun anak2 nya didoktrin dari sekarang....dan bunda akan tegas bilang "GA KECEPETAN"...daripada keduluan sama era internet dan ajaran hedon)... jadi dari sejak SEKARANG bunda sudah camkan kalo jadi PENGUSAHA itu bakalan jadi sugih tenan... dan ga ada yang jadi karyawan itu bakalan sugih...kecuali itu karyawan dobel kerjaaan jadi pengusaha atau dagang atau bisnis sampingan....
Nak, bunda tau bunda bukan ibu yang sempurna dan selalu menemani mu setiap saat...namun doa bunda ga kan pernah putus untuk mu....karena bunda tau DOA yang MUJARAB adalah doa seorang bunda untuk anak2 nya... bunda selalu mendoakan anak2 bunda menjadi HAFIDZOH, SUGIH, dan IBU YANG BAIK untuk anak2nya kelak...
Nak, walaupun bunda mu ini bekerja...hati dan bunda selalu untuk mu... dan bunda rela setiap 2 jam sekali bunda mencuri waktu untuk memerah susu ... karena bunda tau ASI yang bunda perah akan berguna untuk mu kelak..untuk masa depan mu...
Nak, bunda rela bangun di dini hari sekedar untuk memanjatkan doa...bersimpuh dihadapan Illahi untuk meminta kepada Pemilik segalanya untuk kepentingan mu dan ayah mu.. walaupun selepas itu kantuk menyerang bunda, bunda ridho langsung melakukan rutinitas mencuci pakaian mu dengan tangan bunda sendiri, memasak makanan mu dengan tangan bunda sendiri dan memandikan mu air hangat ....serta memastikan sebelum bunda berangkat ke kantor semua keperluan mu .. "EVERYTHING its OKE and READY"
Nak, mungkin kelak kau tak kan ingat, akan apa yang telah bunda lakukan, tapi untuk bunda itu bukan masalah. Hanya satu pinta bunda, kelak jikalau dirimu dewasa jadilah BUNDA dan IBU yang baik untuk suami dan anak2 mu.... FOKUS lah jadi ibu rumah tangga... karena bunda tau betapa berat jadi ibu bekerja sekaligus ibu rumah tangga...
kecup sayang dari bunda....
tetep masak untuk makanan anak2 |
nyuapin kaka zahra |
tidur lelap dipangkuan bunda |
mengajarkan juz amma |
tetep jadi kasur zahra dimanapun |
membawa anak2 kalo lagi dines, meminta bunda bekerja lebih dari jam kantor berarti siap konsekuensinya bunda bawa gembolan anak2.... |
di sela2 dinas kantor |
belanja dan undangan ya bawa anak2.... |
menemani anak2 makan |
memantau makan dede bila BLW |
menemani nonton film |
Pas banget nih puisi dibawah ini sama perasaaan bunda... bisa searching disini untuk lebih aslinya...
Saudaraku,
Tolong jangan kotak-kotakkan kami dengan istilahmu ; ibu bekerja dan ibu rumah tangga.
Kami sama seorang ibu.
Kami sama sangat mencintai anak-anak kami.
Kami sama mencurahkan segala perhatian kepada keluarga kami.
Apa kau kira istilahmu tidak menyakiti kami?
Jika sebagian dari kami dengan rela keluar rumah, menyisingkan lengan baju, menghadapi topan badai dengan dada penuh rasa cinta pada anak dan keluarga kami, dan
Jika sebagian dari kami mencurahkan seluruh waktu sampai tak punya waktu untuk memikirkan
diri kami sendiri demi memastikan segalanya berjalan baik di dalam rumah kami.
Apa kau kira istilahmu tidak menyakiti kami?
Jika sebagian dari kami memeras air susu kami dan terpaksa meninggalkannya dalam
botol-botol demi anak-anak kami, dan
Jika sebagian dari kami dengan rela menunggui anak-anak kami menghisap air susu kami , melupakan keinginan sekedar berjalan keluar rumah ataupun sekedar bermimpi..
Apa kau kira kami tidak sama mulianya?
Jika di pagi buta kami sama-sama bangun menyiapkan segalanya demi keluarga kami.
Sebagian dari kami dengah segala doa akan keluar rumah menjemput rizki, dan
Sebagian dari kami memutuskan tetap tinggal untuk membangun benteng, memanjatkan segala doa agar keluarga kami senantiasa dibukakan pintu-pintu rizki.
Saudaraku,
Kamu tidak tau rasanya betapa sedihnya sebagian dari kami berharap bisa memeluk keluarga kami dari kejauhan saat tau salah satu dari mereka ada yang sakit atau terluka,
dan
Kamu juga tidak tau rasanya jika sebagian dari kami kadang merasa sangat tidak dihargai
dan orang disekitar kami menganggap biasa walau seluruh waktu dan hidup kami curahkan untuk selalu ada di dalam rumah dan dekat dengan keluarga kami.
Saudaraku,
Jangan kau buat kami iri satu sama lain.
Jangan kau buat kami merasa lebih hebat satu sama lain.
Kami sama hebatnya.
Kami sama mulianya.
Seluruh hidup kami penuh dengan doa dan cinta.
----------
Ninok Eyiz Ibra
nino4biz@gmail.com
seorang ibu yang bijak pasti ingin melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya dalam keadaan apapun..
BalasHapusbenar2 wonder bunda...:D
BalasHapusSalam kenam bunda miemie...
www.jualhotlingerie.com
salam kenal juga mila... terimakasih banyak semuanya...
BalasHapusIjin Copas Puisinya ya...Makasi...Salam kenal...jadi terharuu bacanya....
BalasHapussilakan astin dian....salam kenal juga...
BalasHapuslagi membulatkan niat utk nulis buku tentang workingmom dan "nemuin" blog ini..terharu bacanya dan jadi semangat melanjutkan penulisan..izin mengutip puisinya ya bun. tks
BalasHapuslagi membulatkan niat utk nulis buku tentang workingmom dan menemukan tulisan ini..jd terharu dan makin semangat melanjutkan tulisannya. Izin share dan mengutip puisinya ya bun...tks
BalasHapussilakan mba afie defia
Hapus