Kamis, 12 April 2012

Umroh 2012 part 1

Alhamdulillah salah satu "dream book" kami bisa tercapai di tahun 2012 ini. Siapa yang sangka akan dapat rejeki bisa umroh gratis bukan cuma satu tapi bisa untuk saya, suami dan mama tercinta. Alhamdulillah banget.

Tanggal 23 Februari kemarin kami bisa berangkat bersama-sama (papa dan mama mertua, suami, mama tersayang dan tentunya saya). Berangkat ke tanah suci bukan hal yang sepele. Katanya banyak ujiannya... believe or not itu yang kami rasakan. Cuma keyakinan dan bismillah di dalam hatiku untuk perjalanan ini lancar.

Dimulai dari cuti kantor yang tidak jelas (suami dan saya)...cobaan yang pertama sampai akhirnya cuti itu diapprove dan teman2 banyak yang membantu. Sampai mama mertua yang tiba tiba kesehatannya DROP dan harus dirawat karena kesehatannya terus melemah.

Tanggal 19 Februari, mama mertua memaksa kami untuk membawanya ke rumah. Beliau meminta untuk menginap dan dirawat oleh kami. Walaupun papa melarang karena kondisi mama melemah dan demam saat itu. Tapi siapa yang bisa menolak keinginan mama, sesampainya dirumah kondisi beliau pucat. Namun tetep keukeh untuk ikut pengajian yang akan kami selenggarakan tanggal 20 Februari itu. Sedih, karena mama sulit sekali makan, nafsu makan pun tak ada. Akhirnya bada pengajian sore itu mama meminta untuk di infus di salah satu klinik kawan ku di daerah PJMI. Mama menolak dirawat di rumah sakit ternama, karena beliau tidak ingin menyusahkan kami dan menginginkan ketenangan selama di infus. Di klinik kecil itu mama mendapat 2 botol infus, awalnya hanya ingin infus untuk menambah staminanya dan tidak dehidrasi. Namun ternyata mama harus menginap selama 4 hari 3 malam karena kondisinya drop dan diagnosis terakhir mama terserang penyakit tipes. Hampir saja kami batalkan kepergian umroh kami. Namun mama bersikeras akan sembuh begitu sampai di Mekkah. Selama mama sakit alhamdulillah aku bisa menemaninnya setiap hari. Walaupun harus membolos dari kantor yang saat itu masih masa transisi keanggotaanya.



Malam sebelum keberangkatan saya dan suami preventif menemui muntawif nya memberitahukan keadaaan mama dan preventif akan tindakan2 yang diperlukan seperti peminjaman kursi roda dan lainnya.

Hari yang ditunggu pun tiba, mama datang bersama papa dan kami berkumpul bersama untuk berangkat ke bandara. kondisi mama membaik, mama ceria walaupun masih ada raut wajah kesakitan yang ditahannya. Mama bahagia bisa berangkat umroh saat itu. Namun ujian yang Allah kasih tidak sampai disitu saja. Pesawat yang kami naiki Delay lebih dari 10 jam, mama, papa dan mamaku sempat drop karena kecapean menunggu di bandara, walaupun akhirnya kami mendapat reward menginap semalam di hotel berbintang 5++.



Berangkat kembali ke Medinah keesokan harinya, padahal rencananya kami sudah sampai di Medinah dan dapat shalat Jumat di masjid Nabawi. Namun kami ingat Allah punya rencana yang indah dibalik semua kejadian.

Sesampainya di Medinah dini hari, mama mertua keliatan capek dan lelah, kemana-mana harus di dorong kursi roda. Subhanallah...ujian mu ya Allah begitu nikmatnya.  Kami semua merasa lelah dari Delay kemarin sampai antrian imigrasi pihak Medinah.



Alhamdulillah semua dinikmati, sesampainya di hotel .. beristirahat sebentar, mandi dan bersiap untuk tahajud dan shubuh di Nabawi. Mama mertua lebih memilih untuk beristirahat di hotel karena kesehatannya.

Selepas sarapan kami mencari kursi roda agar mama bisa merasakan shalat di masjid nabawi dan jalan-jalan di kota Medinah seperti yang sering ia ceritakan kepada kami dulu saat beliau melaksanakan ibadah haji di tahun 2006 yang lalu. Alhamdulillah, Allah kasih kemudahan kami untuk mendapat kursi roda, yah walaupun kami salah karena ternyata pihak hotel juga salah memberikan kami ijin meminjamkan kursi roda milik tamu hotel lainnya. Seharus nya kami pinjam di masjid NABAWI GATE 7 dengan meninggalkan kartu identitas kami. So buat yang mau umroh atau haji, kalo mau cari kursi roda ingat ya ... pihak masjid meminjamkan kursi roda di GATE 7.

Siang sampai ashar itu kami bisa berjalan bersama berlima di sekitaran masjid Nabawi. Bisa jajan di luar.. Ada bakso si Doel logh..cuma inget ya jangan berbelanja apapun di saat menjelang waktu shalat dijamin diburu2 atau malah ditolak sama penjualnya...karena disuruh buru2 ke masjid. Dan kalo beli makanan lebih baik tunjukin gambarnya seperti yang kita mau bukan nyebutin jenisnya... soalnya suka beda sama yang dikasih sama penjualnya.


Selama di Medinah, Alhamdulillah bisa mengajak mama ke Raudah. Kenapa sih harus ke Raudah? Raudah itu adalah tempat yang makbul....antara mimbar nabi dan makamnya...di bawah kubah hijau... karpetnya juga hijau...dan masya Allah wanginya...suer beda banget..dan sampe sekarang terngiang2 selalu...dan kaya masih nempel di hidung. Kenapa sih orang berdesak2an di situ? Ya karena tempat yang mustajab untuk berdoa coba cek aja di google. Dan buat kaum hawa waktu nya sangat terbatas cuma di waktu 07.00-12.00 dan 20.00-01.00 buat mengunjungi Raudah. Gimana ga umpel2an kalo gitu. Udah bisa berdiri di karpet hijau saja sudah Alhamdulillah banget apalagi sampai bisa shalat berkali2 secara sempurna tanpa di injek2 orang Turki yang Gewde2 itu.

Namun Alhamdulillah dua kali ke Raudah, dikasih kemudahan sama Allah, bisa shalat sempurna lebih dari 8 rakaat, sisanya sih ga boleh serakah kasih kesempatan sama yang lainnya biar bisa merasakan nikmatnya Raudah. Alhamdulillah juga diberi kesempatan untuk mengajak mama mertua (pake kursi roda) dan mama ku ke sana (jalur normal). Kalo Jalur kursi roda beda ya say, dirimu harus terus dorong mama sampai ke pojokan dan ada jalur khususnya. Dan dicampur sama orang2 Timur Tengah yang gewde2 itu... kalo jalur normal enaknya kalian dipisahkan sama orang2 Timur Tengah. Kalo mau dapet kemudahan selalu istighfar ga boleh sombong...walaupun cm di dalem hati ya...dan kalo mau dikasih kemudahan juga berikan kemudahan atau tolong lah orang lain (siapa pun tanpa melihat ras, suku dll) ..

Kenangan selepas dari Raudah dhuha itu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar