Jumat, 13 April 2012

Umroh 2012 part 3

Setelah beberapa hari di Madinah, tiba saatnya kami untuk melakukan ibadah inti yaitu UMROH di TANAH HARAM MEKKAH AL MUKAROMAH.. Siang itu bada dzuhur kami beranjak dari hotel menuju BIR ALI untuk miqot pertama. Ingat ya di hotel kita sudah mandi wajib sebelum berpakaian umroh dan sudah memakai pakaiannya. Nanti di Bir Ali tinggal shalat sunnah dan niat umrohnya.
persiapan dari hotel ke BIR ALI

ayah zahra miqot di bir ali dengan pakaian umrohnya
Kalo sudah niat umroh..ingat ya hal2 yang membatalkan umrohnya, biar terhindar dari DAM nya. Jadi inget si ayah ibnu aga komplain karena pakaian yang 2 helai nya terlalu kecil (maaap ya ayah)...ya iyalah wong bunda belinya standar di tanah abang (padahal udah yang paling bagus dan mahal yang bunda beliin logh..he6) dan dari tour travel juga standar nya untuk orang Indonesia. Sedangkan untuk badannya si ayah pasti kurang ya...wong tinggi mu 180an lebih dengan berat badan hampir 80kg. ya harus standar nya orang timur tengah.. dan si ayah ampe belajar berhari2 buat dapetin style yang aman dan nyaman.. lagh harus aman wong cowo ga pake apa2 selain kain ihram..nanti kalo ga aman ada yg bisa terbang lagh..hehehehe...

hush kalo udah ngobrolin kaya gini ga ada abis nya yuk balik lagi ke cerita semula.

Alhamdulillah setelah miqot di Bir Ali kami harus melanjutkan perjalanan ke masjidil haram jarak tempuhnya kurang lebih 6 jam. Ayah ibnu sudah ber nazar untuk umroh ini beliau akan sepenuhnya memegang full mama, mendorongnya dari awal umroh hingga tahalul. Alhamdulillah mama bisa menyelesaikan umrohnya yang pertama dan di tahalul oleh suami ku sendiri. Kami selesai umroh yang pertama itu pukul 02.00 dini hari.

almh. mama selesai umroh pertamanya

Selepas umroh pertama kami fokus beribadah di Mekkah. Memang sudah niat kami khusus untuk di Mekkah tidak ada jalan-jalan di Mall atau belanja oleh2... semua fokus beribadah, berlomba2 mencari ridho dan pahala Allah di masjidil Haram. Namun rencana tinggallah rencana..kondisi mama terus menurun di kota Mekkah. Apalagi selepas umrohnya yang kedua, beliau pingsan saat perjalanan sainya yang ketiga..padahal sai kan 7 kali bolak balik. Hingga beliau harus di bawa ke UGD masjidil Haram untuk di infus.


kondisi almh. saat drop di UGD masjidil haram
Di kota ini kami secara bergantian menjaga mama di hotel, setidaknya ada waktu2 shalat kami laksanakan di masjidil haram walaupun tidak full 5 waktu.



di pintu king abdul azis depan jam besar
depan hotel tempat kami menginap
Subhanallah Kabah


Di kota Mekkah kami juga mengikuti city tournya, dari Jabal Tsur yang ada Gua hironya (tempat nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama), Padang Arafah (Jabal Rahmah tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa yang telah terpisahkan selama 40 tahun). Alhamdulillah walaupun dalam kondisi hamil 3 bulan saya bisa naik ke bukit jabal rahmah hingga puncak tiangnya, dan tak lupa berdoa semoga keluarga kami SAKINAH MAWADAH DAN WARAHMAH...ammmmiinnn) hingga ke peternakan unta untuk menikmati fresh milk nya...
jabal rahmah... alhamdulillah bisa naik sampai bukitnya dalam keadaan hamil....

padang arafah

foto bersama mamake depan unta...
tempat nabi Ibrahim mengorbankan nabi Ismail

peternakan unta


Di kota ini kami menemani masa-masa kritis mama...koma mama. Merawat beliau hingga akhir hayatnya, lantunan ayat quran tak pernah berhenti dikumandangkan. Kondisi beliau benar2 membuat kami sedih, dulu beliau sangat cantik dan sangat menjaga badannya. Kini sangat jauh berbeda. Alhamdulillah dikasih kesempatan Allah untuk merawat beliau. Saya dan suami pun berbagi tugas. Suami yang menggotong beliau ke kamar mandi untuk kami bersihkan. Dan tugas saya untuk menggantikan bajunya, membersihkan segala kotorannya dan menyuapi beliau. Maapin aku ya mah, aku sempat muntah2 saat itu karena tak kuat dengan baunya. Selama dirawat oleh kami beliau menunjukkan tanda-tanda perpisahan. Kata papa mertua, apabila seseorang sudah mengeluarkan BAB berwarna hitam pekat seperti aspal like baby yang baru lahir pertanda beliau sudah mengucapkan perpisahan. Dan hari Kamis, Jumat itu aku membersihkannya kotoran yang dimaksud. Dan kondisi mama tak sadarkan diri, kritis, kadang normal kadang sudah mengiggau macam2...

Satu hal lagi, saat koma seperti itu terlihat jelas godaan syetan dan ajakan malaikat. Apabila syetan yang menang maka yang diingatnya hanya harta dan duniawi...melafalkan kalimat Allah saja sulit. Namun kalo Ajakan malaikat yang menang..Masya Allah lafal alquran sangat mudah diucapkan. Kami ikhlaskan kepada Allah untuk yang terbaik bagi mama. Apabila saat gantian kami tiba untuk bisa shalat di masjidil Haram, kami tak melewatkan waktu untuk bisa mampir shalat dan berdoa di Hijr Ismail dan Multazam. Minta yang terbaik untuk mama. Suami pun mengikhlaskan mama bisa berpulang di tanah suci ini...dishalatkan depan kabah...oleh begitu banyak orang..JUTaaann orang...subhanallah...

kondisi almh mama saat drop di hotel

almh mama ke rumah sakit yang pertama

kondisi almh mama saat pingsan di masjidil haram

mamake mendamping almh mama untuk melafalkan kalimat Illahi


kami semua mendampingi beliau

Hari Minggu, mama harus di rujuk kerumah sakit besar untuk melakukan Operasi yang lebih intensif. Allahu Akbar...rumah sakit pemerintah di sana sangat hebat..pelayanannya setaraf Siloam kalo di Jakarta. Dan Allahu Akbar semua pelayanan yang diberikan GRATIS tidak dipungut biaya. Mama pun langsung ditangani...di rontgen dan diperiksa...ternyata mama mengalami kebocoran lambung, asam lambung sudah menjalar kemana-mana merusak ginjal, paru-parunya ada flek, ususnya bolong. Dokter hanya bisa melakukan operasi dengan kemungkinan 50 persen katanya. Suami dan papa mertua yang selalu mendampingi mama di rumah sakit itu. Kesulitan untuk kita yang kaum wanita, di sana begitu ketat peraturan untuk kaum wanita. Selain kita tidak dianjurkan pergi tanpa muhrim, kalo sudah jam malam juga sebaiknya kita di hotel. Maap ya mah...kalo di jakarta mungkin aku sudah naik taksi dan menemani mama di rumah sakit. Jam rumah sakit juga begitu ketat. Pasien harus istirahat total tanpa didampingi siapapun di luar jam besuk.





Operasi berjalan lancar, karena schedule kepulangan kami minggu malam ... hanya 1 muhrim yang boleh tinggal di sana. Dan diputuskan papa yang mendampingi mama, mengingat saat koma beliau sering meminta papa di sisinya. Senin malam kami sampai di Jakarta, kami sempat kontak via telepon kalo keadaan mama belum sadarkan diri pasca operasi. Namun Selasa bada ashar itu papa menelpon kalo mama sudah menghembuskan nafas terakhirnya. Selamat Jalan mama...


alm mama di kamar jenazah

almh mama tersayang
saat penguburannya

hanya papa yang turun ke dalam lubang

papa dan muntawif kami yang mebantu hingga proses pemakaman

papa dan latar belakang pemakaman di sana

semangat ya papa....
Dan endingnya,

Alhamdulillah, semuanya yang terbaik untuk mama, di sholatkan di Masjidil Haram, didepan Kabah, tepat antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, Subhanallah, betapa indah akhirmu mama, kelak kita akan berjumpa kembali, aku akan berjuang tuk mendapat tempat indah juga disana... Selamat Jalan Mama, kami bangga padamu, dan kami sangat mengikhlaskanmu, pergilah dengan bahagia..

Ijinkan kami kembali ke sana ya Allah untuk beribadah sekaligus berziarah ke makam mama tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar