"You were
born to win, but to be a winner you must plan to win, prepare to win, and
expect to win." – Zig Ziglar
“Semua orang terlahir untuk menjadi pemenang“, katanya, karena sejak dari kandungan kita memang sudah tercipta untuk menjadi pemenang, namun masalahnya seiring dengan berjalannya waktu , pemikiran mengenai kemenangan terkikis sedikit demi sedikit, karena mungkin pengalaman dan kejadian-kejadian yang dialami sepanjang kehidupan yang mengakibatkan kita kehilangan kepercayaan dan jati diri sendiri. dan tidak tertutup kemungkinan hal itu hilang tanpa kita sadari dan di suatu saat kita baru menyadari kalau kita sudah kehilangan banyak hal.
Apabila kita menghadapi kenyataan seperti itu apa yang seharusnya kita lakukan ? kemana kita harus mencari pertolongan untuk menemukan jati diri kita sendiri yang telah hilang itu ?
Pada dasarnya tidak ada seorangpun yang dapat menolong kita untuk menemukan kembali jati diri kita yang pernah hilang, orang lain mungkin hanya bisa menganjurkan, menyarankan dan memberi nasehat, itu hal yang wajar, kenapa ? karena orang lain hanya bisa menjadi pendengar dan penonton, “oh dia sedang mengalami hal yang susah”. Tapi pertolongan sebenarnya datang dari diri kita sendiri, pertolongan sejati itu datang dari pribadi kita sendiri, kita sendirilah yang harus segera sadar dan menolong serta membantu diri kita sendiri untuk bisa mengubah dan menemukan kembali jati diri kita sendiri, kita secara pribadi yang harus mencari kemana sebenarnya hilangnya jati diri kita, kemana perginya sang jati diri itu. Dan mengapa jati diri itu telah hilang.
Mengapa jati diri kita hilang? kegagalan yang berlarut dan berulang , mengakibatkan kita lupa kalau kita adalah pemenang, mendengar perkataan orang yang ada sekitar kita yang berkata “Tuh, kan kata saya juga kamu kan ngak cocok dengan pekerjaan ini, kamu tidak berbakat, kamu ngak mampu mengerjakan semua ini” itu adalah perkataan yang keluar dari teman, saudara bahkan mungkin dari orang yang terdekat, bagaimana kita bersikap ketika orang lain mengatakan hal itu kepada kita ? dengar teman, biarlah perkataan itu diucapkan oleh orang lain dan jangan biarkan perkataan itu bersarang di pikiranmu, buang dan hapus perkataan yang negative, perkataan yang tidak membangun spirit kita, dan isi kembali pikiran kita dengan hal yang positif, lalu rencanakan langkah selanjutnya yang bisa memulihkan keadaan kita lalu bertindak dan lakukan apa yang sudah di rencanakan, dengan kedisiplinan, coba terus dan coba lagi, selalu harapkan hasil yang terbaik karena tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan kecuali kita tidak mau menyelesaikannya,
Selamat memasuki minggu yang baru dengan penuh harapan keberhasilan
“Semua orang terlahir untuk menjadi pemenang“, katanya, karena sejak dari kandungan kita memang sudah tercipta untuk menjadi pemenang, namun masalahnya seiring dengan berjalannya waktu , pemikiran mengenai kemenangan terkikis sedikit demi sedikit, karena mungkin pengalaman dan kejadian-kejadian yang dialami sepanjang kehidupan yang mengakibatkan kita kehilangan kepercayaan dan jati diri sendiri. dan tidak tertutup kemungkinan hal itu hilang tanpa kita sadari dan di suatu saat kita baru menyadari kalau kita sudah kehilangan banyak hal.
Apabila kita menghadapi kenyataan seperti itu apa yang seharusnya kita lakukan ? kemana kita harus mencari pertolongan untuk menemukan jati diri kita sendiri yang telah hilang itu ?
Pada dasarnya tidak ada seorangpun yang dapat menolong kita untuk menemukan kembali jati diri kita yang pernah hilang, orang lain mungkin hanya bisa menganjurkan, menyarankan dan memberi nasehat, itu hal yang wajar, kenapa ? karena orang lain hanya bisa menjadi pendengar dan penonton, “oh dia sedang mengalami hal yang susah”. Tapi pertolongan sebenarnya datang dari diri kita sendiri, pertolongan sejati itu datang dari pribadi kita sendiri, kita sendirilah yang harus segera sadar dan menolong serta membantu diri kita sendiri untuk bisa mengubah dan menemukan kembali jati diri kita sendiri, kita secara pribadi yang harus mencari kemana sebenarnya hilangnya jati diri kita, kemana perginya sang jati diri itu. Dan mengapa jati diri itu telah hilang.
Mengapa jati diri kita hilang? kegagalan yang berlarut dan berulang , mengakibatkan kita lupa kalau kita adalah pemenang, mendengar perkataan orang yang ada sekitar kita yang berkata “Tuh, kan kata saya juga kamu kan ngak cocok dengan pekerjaan ini, kamu tidak berbakat, kamu ngak mampu mengerjakan semua ini” itu adalah perkataan yang keluar dari teman, saudara bahkan mungkin dari orang yang terdekat, bagaimana kita bersikap ketika orang lain mengatakan hal itu kepada kita ? dengar teman, biarlah perkataan itu diucapkan oleh orang lain dan jangan biarkan perkataan itu bersarang di pikiranmu, buang dan hapus perkataan yang negative, perkataan yang tidak membangun spirit kita, dan isi kembali pikiran kita dengan hal yang positif, lalu rencanakan langkah selanjutnya yang bisa memulihkan keadaan kita lalu bertindak dan lakukan apa yang sudah di rencanakan, dengan kedisiplinan, coba terus dan coba lagi, selalu harapkan hasil yang terbaik karena tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan kecuali kita tidak mau menyelesaikannya,
Selamat memasuki minggu yang baru dengan penuh harapan keberhasilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar