Rabu, 30 Mei 2012

Mata yang perih sudah tak berarti lagi

Entah sudah berapa banyak airmata yang diteteskan oleh ku setiap malam... malu rasanya setiap di tensi sama Bidan ku sayang itu selalu saja 80/60... selalu berbohong everything its oke setiap ditanya kenapa tensinya rendah.. huh..padahal mata ini tak mau tertidur nyenyak... setiap 1 jam sekali terbangun.. karena beban yang menghimpit. Mata ini sudah setiap hari bengkak menangis mengadu kepada si Empunya segalanya...

Ada rasa ga tega juga sama ayah zahra.... pasti ia terbebani dengan melihat istrinya ini setiap hari menangis walaupun saya tidak pernah cerita banyak padanya... tapi ia tau pasti banyak sekali pikiran di otak saya.. beban di dalam diri saya.. sampai2 terkadang alarm fisik ini begitu terasa.. demam tiba2...perut KRAM ga karuan.. dan kadang blank out tiba2... dan kalo sudah seperti itu cepat2 saya berdoa.. semoga kalo memang Allah panggil saya saat itu, saya dapat meninggal dalam keadaan yang khusnul khotimah ..  dan mulut menyebut asma NYA...

Sudah tak tau kemana lagi saya melangkah.. tiap hari bekerja karena tau saya butuh gaji ini untuk membayar kebutuhan hidup.. sedangan untuk saya sendiri saya tak pernah memikirkan... begitupun ayah zahra.. untuk keperluan pribadi kami .. kami hanya bermodalkan Bismillah.. semoga ada rejeki untuk kami makan siang atau ongkos ke kantor.. semua gaji sudah terpost kan masing2.. malahan lebih banyak defisitnya...subhanallah....iya walaupun kami defisit.. sedekah dan zakat selalu hal utama yang kami lakukan setiap mendapat rejeki...


Saya tak pernah marah dengan segala "UJIAN" NAIK KELAS yang Allah berikan kepada kami. Namun, saya juga manusia biasa yang terkadang kesabaran itu diuji di titik terbawah.. ingin saja saya berlari.. mungkin kalo saya tidak punya tanggungjawab di dalam kandungan ini sudah lama saya akan berjuang mengeluarkan asuransi  jiwa saya itu demi keluarga saya, agar tak terhimpit dari semua beban... walaupun taruhannya nyawa saya sekalipun.... karena saya tau... hutang mudah membawa kemudharatan bagi suatu umat. Ya Allah, jikalau hamba dipercaya untuk melunasi semua hutang2 dan diberikan harta yang berlebih ingin rasanya membantu orang2 yang sama terhimpit nya seperti hamba tanpa meminta imbalan balik. Bukan kah sesama muslim kita harus saling membantu.. agar muslim yang lainnya tidak mudharat...bahkan mereka terkadang bisa gelap mata dan menjadi kafir dengan himpitan ekonomi.... NAUDZUBILLAH MIN DZALIK... Hamba tau rasanya ya Allah.... Maka ijinkan kami untuk punya rejeki lebih untuk membantu sodara sesama muslim ya Allah....

Betapa terharunya dan mudah menangis nya saya.. jikalau amarah ini menguasai.. iya seperti kejadian semalam... saya tau Zahra hanya anak-anak yang sedang eksplorasi mengenai beberapa hal... karena buku termahal.. yang saya tidak bisa membelikannya namun ia mendapat rejeki bisa dibelikan oranglain.. di cucinya karena takut kotor sampai terkelupas dan dicoret2nya... kami marah tak karuan.. karena kami tau kami tak bisa membelikannya dan harus merawat buku itu dengan baik... tapi ia malah merusaknya....subhanallah... maapkan bunda ya nak.. mungkin klo bunda ada uang ... bunda tak semarah itu.. dan akan membelikan mu yang baru... tapi bunda lebih memilih membeli susu dibandingkan buku.

Hmm.. setiap mama ku mengeluh diabetesnya kambuh dang ingin kedokter... terenyuh hati ini... darimana lagi uang nya.. karena ia tak boleh tau kami tak sangup membiayai ke dokternya... wlpn hari ini saya harus mengorbankan uang transport saya demi ia kedokter .. bukan lah soal buat saya.. yang penting beliau bisa sehat....

ya Allah.. masih panjang kah ujian kenaikan kelas ini... sampai kapan ya Allah... hamba takut tak kuat.. dan jatuh ke tempat mudharat.. berputus asa dan akhirnya terjerembab rayuan setan untuk mengakhiri hidup... tanpa memikirkan kandungan dan neng zahra bagaimana kelak...

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar